![]() Kemunculan Kasidah Burdah pada masa kemunduran ini dipandang sebagai cahaya yang menyinari umat manusia yang hidup di tengah kegelapan. Kemunculan Kasidah Burdah pada masa Dinasti Mamlûk dipandang memiliki sejarah yang unik karena budaya dan sastra Arab pada masa itu, setelah mengalami kemajuan besar pada masa sebelumnya, kemudian pada separoh kekuasaan Dinasti Mamlûk mengalami kemundururan secara kualitatif. Kasidah Burdah adalah karya sastra Arab masa lampau yang mendapat sambutan besar dari masyarakat sastra di dunia dari abad ke abad. Al-Bûshîry menyusun kasidahnya tersebut dimaksudkan agar umat Islam mencontoh kehidupan Nabi dalam mengendalikan hawa nafsu dan kembali kepada ajaran Alquran dan Hadis. Pada masa yang suram inilah kemudian muncul Kasidah Burdah sebagai reaksi terhadap situasi politik, sosial, dan budaya yang terjadi pada masa itu. Masa ini adalah masa pergolakan politik yang terus-menerus terjadi, kemorosotan akhlak melanda hampir seluruh negeri, para pejabat pemerintahan mengejar kedudukan dan kemewahan. Al-Bûshîry hidup pada masa transisi perpindahan kekuasaan dari Dinasti Ayyubiyah ke Dinasti Mamlûk Bachry. Theosophy, etc.Kasidah Burdah adalah karya sastra Arab populer yang dicipta oleh al- Bûshîry di Mesir pada abad ke-13 Masehi. ![]() Published in IBDA': Jurnal Kebudayaan Islam ISSN 1693-6736 (Print) 2477-5517 (Online) Publisher LPPM IAIN Purwokerto Country of publisher Indonesia LCC subjects Philosophy. Ia mengajarkan zuhud, ikhkas, sabar, tawakkal, ridho sebagai sifat terpuji bagi para sufi/salik agar mempunyai semangat hidup yang progresif dan optimis bukan fatalis dan pesimis. Semangat beliau untuk menselaraskan ajaran-ajaran tasawuf agar tidak bertentangan dengan syari’at Islam sangatlah jelas. Ditengah-tengah munculnya pembaharuan dalam dunia Islam Syekh Ahmad Rifa’i telah memberikan andil yang baik dalam kaitannya dengan pembaharuan di bidang tasawuf. Kitab ini ditulis dengan bahasa jawa dan menggunakan huruf arab dan diuntai dalam bentuk nazam. Salah satu karyanya adalah “Ri’ayah al-Himmah”. Kehadiran Syekh Ahmad Rifa’i telah mewarnai hazanah karya sastra kitab di Jawa. Karya-karya yang mereka tulis banyak yang berhuruf arab sedangkan bahasanya adalah bahasa jawa, sunda dan melayu. Tasawuf menjadi bagian penting karena banyak para ahli tasawuf atau sufi yang mampu menyampaikan ajaran-ajaran Islam yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman masyarakat. Sastra kitab merupakan jenis sastra yang mencakup berbagai bidang seperti ilmu kalam, fiqh, hadis dan tasawuf. He taught zuhud, ikhlas, sabar, tawakal, ridlo as good attitude of Sufi/Salik to have spiritful, progressive, and optimistic life, not a fatalistic and pessimistic one. His spirit to harmonize the teaching of tasawuf in order not in contrast with Islamic law (syariat) is obvious. In the middle of reform of Islamic world, Syekh Ahmad Rifa’i gave a good contribution in the reform of tasawuf. One of his works is Ri’ayah al-Himmah, which is written in Javanese language with Arabic alphabetical system and in the form of nazam. ![]() ![]() The presence of Syekh Ahmad Rifa’i has influenced the works of classical literature. Many of their works were written in Arabic alphabetical system, but the languages are Javanese, Sundanese, and Malay. Mysticism takes an important part since there are many of its experts or Sufi who are able to deliver Islamic teaching in accordance to the different levels of understanding of the society. Literary works of classical (religious) books are works of literature covering many disciplines, such as theology, fiqh (jurisprudence), hadis, and mysticism (tasawuf). ![]()
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |